Selasa, 18 Mei 2010

RESENSI BUKU : SIAP TERIMA WARISAN

DAMPAK GLOBAL PELAYANAN
Pdt. DR. ir. Niko Njotorahardjo

- Rev. David Lorency, Presiden Operation Compassion
“ Pak Niko bukan saja mengajarkannya, beliau juga meneladani gaya hidup seperti Kristus”
- Dr. Douglas LeRoy, Direktur Jenderal Curch Of God World Mission
“ Pak Niko, mendemonstrasikan sifat Kristus dalam gaya hidupnya dan dalam hubungannya dengan sesama”
- Ps. Tom Hess
“Keintimannya dengan Tuhan telah menarik banyak orang dan membangkitkan banyak pemimpin untuk mengikuti Tuhan”
- Jacob Kurien
“Pak Niko adalah seorang yang diurapi, rendah hati, setia dan berintegritas tinggi. Beliau percaya kepada nabi-nabi Allah dan percaya kepada nubuatan-nubuatan”
- Ps. George Annadorai
“ Pak Niko adalah seorang pelopor yang membuka jalan bagi generasi selanjutnya”
- Ps. Kong Hee
“ Kasihnya, kehausannya akan pengurapan dan hadirat Allah telah mendorong banyak orang lain untuk mengejar hadirat Allah dan mengalami mujizat didalam pelayanan mereka”
- Pdt. DR. Jacob Nahuway
“Pak Niko, adalah seorang hamba Tuhan yang bergaul erat dengan Tuhan”
- Pdt. Ir. Timotius Arifin
“ Pak Niko adalah seorang memiliki visi besar, berhati besar dan berjiwa besar”
- Rudi Hartono Kurniawan
“ Pak Niko, sebagai Gembala ternyata terbukti mempunyai karunia gembala. Sebagai Pemimpin Gereja mampu mengatur organisasi dengan baik. Sebagai Bapak beliau mampu menunjukkan teladan hidup untuk taat dan intim kepada Tuhan. Sebagai Guru mampu mengajar kami untuk menjadi murid dan saksi Kristus

I. PEMIMPIN YANG VISIONER MEMIMPIN KAMI BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA
MOSES, NAMA BAPTISNYA
Dari padang Gurun Midian, Musa, seorang pemimpin besar dalam sejarah, dipanggil Tuhan untuk menjawab jeritan minta tolong umat Israel atas perbudakan di MEsir yang mengikat mereka selama 430 tahun lamanya. Musa dikejutkan oleh semak belukar yang menyala-nyala tetapi tidak terbakar, diubah Tuhan dari seorang yang gagap menjadi pemimpin berkharisma dan berhati lembut. Perjalanan 40 tahun, dipadang gurun pun dilakukan Musa dan bangsa Israel dibawah pimpinan tiang awan dan tiang api menuju negeri yang dijanjikan Tuhan, Kanaan.

Musa mendengar ketika suara Tuhan keluar dari semak yang menyala itu. Bagaimana jika Anda yang tidak bernama Musa dipanggil dengan nama Musa? Apa reaksi Anda.
“Moses, my son, I Have called you to bring my people out”, kalimat ini dikatakan seorang hamba Tuhan T.L Lowery, kepada Pak NIko. T.L Lowery adalah seorang penginjil besar, usianya sudah lebih dari 80 tahun. Sejak dahulu beliau dipakai Tuhan dalam pelayanan kesembuhan. T.L Lowery menyampaikan nubuatan ini pada saat Pak NIko dan rombongan hamba Tuhan lain sedang mendoakan tanah dimana akan didirikan SCCC – Sentul City Convention Center, Rumah Doa bagi Segala Bangsa. Namun, ditengah orang banyak yang berdoa untuk pembangunan SCCC saat itu, tiba-tiba pengurapan turun atas T.L Lowery dan beliau mulai bernubuat untuk Pak NIko. Ia mengatakan kalimat yang bagi kami rasanya tidak masuk akal, kami tidak menerti, kok Moses?

Setelah Pak NIko selesai didoakan, ia berkata kepada beberapa orang dari antara kami, “Kalian pasti tidak tahu ya…pasti TUhan kasih tahun DR. Lowert, waktu saya dibaptis air, saya diberi nama Moses. Hanya Ibu HErmien yang tahu nama itu”. Pesan itu begitu tepat sasaran, karena ternyata Pak NIko memang memiliki nama baptis Moses. Tuhan punya rencana dalam kehidupannya untuk membawaumat Tuhan keluar dari MEsir – lambing dunia ini- dan mendekat kepada Dia, mengalami keintiman dengan Dia.

Didalam pelayanannya pun Pak NIko melakukan apa yang Moses lakukan, tidak bergerak jika tiang awan dan tiang api tidak bergerak. Pak NIko juga tidak melangkah melangkah melakukan hal yang baru tanpa mengetahui dengan pasti tuntunan Tuhan.

Moses memiliki keintiman yang Luar biasa dengan Tuhan, dimikian juga yang ada dalam hidup Pak Niko. Hadirat Tuhan yang berbeda benar-benar kami rasakan ketika beliau naik ke mimbar, memegang mic dan memimpin. Moses adalah salah satu tokoh yang berhasil mengembangkan pemimpin, Pak Niko adalah hamba Tuhan yang berhasil mencetak pemimpin. Tuhan kita dahsyat, dari seorang yang sederhana, dengan talenta yang terbatas, Dia bias mengubahkan menjadi hambaNya yang mendunia, menjadi berkat bagi banyak orang.

Kembali kepada nama Moses. Seperti Musa, begitulah beliau dipanggil untuk membawa keluar umat Tuhan dari MEsir dan memimpin mereka dalam sebuah perjalanan rohani menuji ke GUnung Zion. Pak Niko diberi karunia dari TUhan untuk menjadi seorang pemuji dan penyembah, denganpujian dan penyembahan inilah beliau mengajarkan kepada kita untuk berjalan dari hari ke hari hingga kita berjuma dengan Tuhan di Zion.

Orang mengatakan apalah arti sebuah nama, tetapi ternyata Tuhan mengatakan, kita semua menerima nama dariNya (Efesus 3:15), karena itulah nama kita berarti. Dengan nama Moses yang disandangnya, Pak Niko mengerti panggilannya untuk membawa umat Tuhan ke gunung Zion, membawa kami semua mengalami keintiman dengan Dia.

IA MEMANGGILKU UNTUK MEMULIHKAN PONDOK DAUD
Hidup ini bukan iseng, hidup kita ada nilainya. Hidup tanpa tujuan bagaikan sebuah perjalanan tanpa tahu arah. Berjalan sesuka hati, menghabiskan energi dan waktu. Apakah Anda mau hidup yang demikian. Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu bergerak dengan tujuan. Ketika Ia menciptakan kita, Ia tidak sekadar iseng, tetapi Ia memiliki tujuan khusus yang dirancang dalam kehidupan setiap pribadi.

Demikian pula dengan seorang pemimpin. Seorang pemimpin bertanggung jawab atas hidup orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang tanpa tujuan, tanpa visi, berarti mebmbawa orang yang dipimpinnya berjalan ditempat, melelahkan tapi tidak sedang menuju kemanapun. Tidak ada pencapaian, tidak ada hasil. Sebagai seorang pemimpin, Pak NIko tahu betul akan hal ini. Dipanggil menjadi hamba Tuhan pada akhir 1984, awalnya Pak NIko belum mengerti visi yang Tuhan berikan kepadanya adalah pemulihan Pondok Daud. Tetapi karena talentanya adalah music, maka pelayanan beliau lebih banyak dalam hal music.
Di saat awal pelayanannya, Pak NIko pernah melayani sebagai pemusik, sutradara pagelaran di gereja, dan pemain organ. Pak Niko sempat merasa tidak nyaman mendengar spermainan music di sebuah gereja. Ada yang Fals, ada yang terkesan sembarangan saja menyanyi, tetapi jemaat tetap saja memuji Tuhan, “apa tidak bias memberikan yang lebih baik lagi buat Tuhan?”. Inilah yang menjadi kerinduan Pak Niko, meningkatkan dan memperbaiki pujian dan penyembahan dalam keintiman dengan TUhan. Pada tahun 1987, ada seorang hamba Tuhan, Pdt. Damaris – seorang penginjil sepenuh waktu yang pertama di Indonesia – khusus dating dari Bandung ke Surabaya, tanpa pemberitahuan, mendatangi Pak Niko untuk menyampaikan pesan Tuhan bahwa Tuhan akam memakai Pak Niko untuk melayani sepenuh waktu dalam bidang pujian dan penyembahan.

Tuhan membukakan visi pemulihan Pondok Daud ini pada Pak Niko sebagai visi utama dalam pelayanannya. Apa tujuan dari panggilan TUhan ini? Hanya satu kerinduan Tuhan, agar jiwa-jiwa diselamatkan. Tuhan memberikan karunia dan pengurapan pada Pak Niko untuk membawa pujian dan penyembahan kemanapun beliau pergi, lewat puji-pujian yang dinaikkannya pada Tuhan, jiwa-jiwa akan dituai dan dating kepada Tuhan. Itulah visi, beban pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya.

Di era 80-an, persekutuan doa di Indonesia mulai menjamur. Dimana-mana orang percaya berkumpul, beribadah bersama dan ini dilakukan diluar hari minggu. Persekutuan-persekutuan doa semacam ini biasa disebut dengan nama Praise Center. Saat itu Pak Niko juga melayani dari satu Praise Center ke Praise Center lainnya. Di Praise Center itu beliau juga mulai memberitakan firman dan membagikan visinya tentang pujian dan penyembahan. Cirri khasnya pun mulai tampak, sambil memberitakan firman Tuhan, beliau menaikkan pujian bagi Tuhan, dan orang-orang mulai melihat ada sesuatu yang berbeda pada diri Hamba TUhan ini. Orang-orang mulai dilawat Tuhan dan merasakan kehadirannya melalui penyembahan yang dinaikkannya. Hal ini adalah seuatu yang baru saat itu.

Itu tadi cerita bahagianya. Kalau ada cerita bahagia pasti juga ada cerita sedihnya. Seperti biasa, sesuatu yang baru pasti mengundang reaksi, entah positif atau negative. Sebelum orang-orang melihat lawatan Tuhan ketika pujian dan penyembahan dinaikkan, banyak yang juga merespon negative dan menolak”kegerakan” baru ini, bahkan ada yang ekstrim mengatakan “sesat” tetaspi beliau pantang mundur. Penilakan menjadi makanan seharihari saat itu.

Cukup santer berita miring yang mengatakan pelayanan Pak Niko dalam pujian dan penyembahan itu sesat, tetapi tidak bias dibuktikan. Mungkin mereka belum terbiasa dengan cara yang baru, yang diperbaharui oleh Tuhan. Bahkan berita miring itu malah membuat Pak Niko semakin dikenal, bukan karena sesatnya tetapi karena hadirat Tuhan yang turun begitu luar biasa ketika Pak NIko memimpin. Satu pemikiran yang beliau pahami, bahwa melalui pujian dan penyembahan seseorang dibawa mengenal Tuhannya dengan lebih dekat. Ketika seseorang mengenal betul siapa Tuhannya, ia akan menjadi orang yang tak terkalahkan!

Berikut petikan kalimat dari Pdt. Vetri Kumaseh tentang Pak NIko
“Dia tidak pernah menjelekkan orang lain, saya saksinya. Reaksi Pak Niko setiap kali ada perkataan tidak benar tentangnya:Diam. Itu yang saya perhatika, tidak pernah mulutnya keluar hal yang buruk tentang orang lain. Kalau ada orang mengatakan inidan itu, beliau hanya berkata “Oh..gitu…mereka belum mengerti, tidak apa-apa”. Beliau juga tidak menyimpan dendam sama sekali dihatinya”

Visi Memerlukan Ketekunan, Waktu Dan Proses
Pak Niko tahu persis bahwa sebuah visi memerlukan ketekunan, waktu dan proses sebelum visi itu membuahkan hasil yag dapat dilihat mata jasmani. Dengan sikap konsisten yang kukuh, Pak Niko tidak pernah lelah mempercayai apa yang Tuhan katakana padanya. Satu hal yang menjadi pelajaran untuk setiap orang, visi yang didapat dari Tuhan tidak pernah salah. Hingga kini, Pondok Daud dimana Tuhan YEsus senang tinggal disana, terus dipulihkan didalam hati setiap kita, jika Tuan senang dan betah tinggal dalam hati kita maka kuasa, berkat, dan kasihNya pasti melimpah dalam hidup kita.

Berikut petikan kesaksian Pdt. Welyar KAuntu tentang Pak Niko
“saya mengikutru seminar pujian dan penyembahan di Bandung pada tahun 1987, Pak Damaris, Pak Timotius Arifin dan Pak Niko yang berbicara disana. Saat saya mendengarpertama kali Pak Niko berbicara, hati saya langsung berkata “Orang ini sangat sederhana”.

APA ITU PONDOK DAUD
Pondok Daud pertama kali dibangun ketika Raja Daud telah menjadi raja atas seluruh Israel. Saat itu ia mewujudkan keinginannya untuk membawa kembali tabut Allah yang pernah dicuri oleh orang Filistin. Tabut Allah sampai saat itu masih dititipkan di daerah Kiryat Yearim. Dimasa pemerintahan raja Saul, orang Israel tidak mengindahkan Tabut Allah. Oleh karena itu, Daud bermaksud memindahkan Tabut Allah ketempat yang selayaknya. Selanjutnya Tabut Perjanjian Allah diangkut dan diletakkan dalam sebuah Kemah yang telah dipersiapkan untuk itu. Tidak berhenti sampai di situ. Daud juga menempatkan para penyembah dihadapan Tabut itu untuk berdoa memuji dan menyembah Tuhan terus menerus selama 24 jam sehari. Kemah inilah yang disebut dengan Pondok Daud. Kenapa Daud melakukan usaha sedemikain besar? Kasih, itulah alasannya Pondok Daud dibangun karena hati Daud mengasihi Tuhan dan selalu ingin dekat dengan Tuhan.

Pemulihan Pondok Daud ini sangat penting. Ketika Pondok Daud telah dipulihkan, artinya ketika anak-anakNya telah hidup di dalam doa, pujian dan penyembahan siang dan malam dalam unity, Tuhan akan membuar semua orang lain dan bangsa-bangsa lain mencari Tuhan. Dari pengertian ini kita melihat, visi pemulihan Pondok Daud ini sesungguhnya Amanat Agung Tuhan YEsus bagi kita semua. Tuhan ingin kasih kita yang mula-mula dipulihkan. Demi memulihkan Pondok Daud, agar bangsa-bangsa dating kepada Tuhan, maka Pak Niko sejak awal pelayanannya terus gigih memegang dan melakukan visi ini walau jalan yang ditempuh tidak selalu mudah

BERANI MELANGKAH DALAM VISI
Ada banyak orang yang berani didunia ini, tetapi kenalkah Anda dengan seorang yang “berani percaya” hmmm…Anda mungkin berpikir `berani` yang satu ini perlu adrenalin ekstra untuk melakukannya. Mungkin juga, tetapi sebenarnya `berani` yang satu ini lebih banyak membutuhkan inner power – bukan tenaga dalam, tetapi sebuah kekuatan di dalam hati.

Sebuah pelajaran kehidupan yang sangat powerful kami dapatkan dari Pak Niko. Melalui serangkaian pengalaman kami dengannya, kami dibuat mengerti bahwa visi yang dari Tuhan sekalipun, membutuhkan keberanian percaya dan langkah-langkah iman untuk melakukannya, walaupun kita hanya memiliki pengertian yang sangat terbatas akan visi itu sendiri. Pak Niko adalah seorang yang selalu mengejar visi dari Tuhan, dalam arti beliau selalu menanyakan kehendak Tuhan atas apapun dalam hidupnya, bukan kehidupan pribadi, tetapi juga pelayanan dan kehendak Tuhan tentang orang-orang lain didalam penggembalannya. Beliau adalah seorang visioner, memegang teguh visi dari Tuhan sekalipun belum mengerti apa yang harus dilakukan. Dalam hal pelayanan, Tuhan selalu memberikan tuntunan pada Pak Niko. Dekatnya hubungan dengan Tuhan membuat beliau selalu mendengar apa yang Tuhan akan lalukan untuk gereja pada waktu yang akan dating.

Satu hal yang luar biasa, Pak Niko bukan hanya berani percaya, tetapi juga berani berkata pada kami sampai dimana pengertian yang didapatnya tentang visi tersebut “ Tuhan suruh kita seperti ini, tapi saya belum mengerti bagaimana caranya, ya kita taat saja,” atau, “saya baru mengerti sampai disini, saya tidak tahu kemana lagi TUhan akan pimpin”. Itu adalah sebuah pengakuan yang jujur dan untuk berkata seperti itu tidaklah mudah. Biasanya, seorang pemimpin tidak ingin terlihat tidak mampu atau tidak tahu bukan? Tetapi itulah keberanian untuk percaya, keberanian untuk mempercayakan hidup kepada Tuhan. Selanjutnya Pak Niko tidak berhenti sampai disitu, beliau berdoa lagi kepada Tuhan, mencari Tuhan dan menanyakan bagaimana caraya menjalankan visi tersebut. Beliau tidak pernah menyerah dan itu bukan berarti ngotot dengan prinsip sendiri. Rahasia untuk mendapatkan tuntunan Tuhan adalah datang kepadaNya dengan hati yang lembut. Hati yang lembut membuat kita dapat mendengar tuntunanNya, hati yang bebas dari keinginan sendiri, hati yang telah dikosongkan agar Tuhan dapat mengisi sepenuhnya dengan kehendakNya.

Dalam posisinya, Pak Niko sesungguhnya memiliki suatu tantangan yang lebih besar. Ia dikenal banyak orang,ia seorang pemimping dengan banyak pengikut. Ia memiliki banyak rekan pelayanan, banyak orang mengaguminya. Secara gamblangnya ia mempunyai reputasi untuk dipertahankan. Tetapi ia tidak melakukan itu, sama sekali tidak. Ia tetap hanya berpatokan pada Tuhan sehingga ia bias taat sepenuhnya kepada Tuhan.

Mempelajari soal ketaatan ini, awalnya memang tidak mudah bagi kami, apalagi taat untuk sesuatu yang tidak mengerti, tetapi Pak Niko selalu berkata “Ngerti gak ngertipokoknya ikut saja”. Pak Niko tidak pernah ragu akan visinya. Jika itu dari Tuhan beliau akan tetap tenang. Pak Niko berani melangkah dengan mantap dan menarik kami untuk ikut berani percaya. Pak Niko percaya satu hal, apa yang dari Tuhan pasti akan digenapi, dan itu memang terjadi. Satu demi satu Tuhan memberikan penggenapan dari semua hal yang dijanjikannya. Visi-visi besar itu satu demi satu telah terjadi dan menarik banyak orang yang dating kepada Tuhan.

“Itu lagi, itu lagi”
Ditahu-tahun awal sebagai pemberita firman Tuhan, Pak NIko dikenal sebagai pengkhotbah satu ayat. Dan, kotbahnya yang satu ayat ini pun bukan hanya dikotbahkan satu kali, tetapi berkali-kali. Pak Niko memang seperti tidak pernah bosan terus menerus mengatakan apa yang beliau dapat dari Tuhan. Jika telah mendapatkan sebuah visi atau tuntunan Tuhan, beliau akan terus memperkatakannya dimanapun.
Itulah sifat konsisten yang dimilikinya.sangat kental tetapi bukan sembarang konsisten, juga bukan konsisten membabi buta. Pak Niko tahu persis apa yang sedang dilakukannya. Ada seorang hamba Tuhan yang menulis dalam bukunya, bahwa sedikitnya sebuah visi harus diperkatakan sebanayk enam kali kepada jemaat sebelum mereka dapat menangkap, mengerti dan mulai melakukannya. Keteguhan hati dan komitmen seorang pemimpin terhadap visi yang didapatnya memang sangat diperlukan. Tentu tidak seorang pun dari kita yang berharap memiliki pemimpin yang tidak konsisten, berubah-ubah dan tidak berkomitmen pada apa yang dikatakannya sendiri buakn?

Mendapatkan visi dan tuntunan dari Tuhan adalah sebuah anugerah, jadi harus diterima dengan iman walaupun iman ini mengandung resiko. Mengenal lebih dekat siapa yang memberikan visi dan tuntunan kepadanya demikianlah Pak Niko dapat mempercayaiNya sungguh-sungguh walaupun ada resiko dibalik itu semua. Tantangan selalu ada, perbedaan pendapat juga pasti ada,tetapi itu diijinkan Tuhan untuk memperkaya kita dan membuat kita lebih mengerti apa yang dipikirkan orang lain. Namun kita selalu melihat hasil dari sebuah ketekunan. Visi Tuhan yang terus diperkatakan memang membutuhkan waktu untuk digenapi. Kesabaran dan iman memang harus berjalan bersama-sama. Dengan iman dan kesabaran,kami melihat apa yang Tuhan katakana satu demi satu. Terpujilah Tuhan.

KONSISTEN PADA VISI TUHAN
Kalau bicara tentang konsisten, Pak Niko memang memiliki karakter seperti ini sejak masa mudanya. Kalau ada satu hal yang ingin dilakukannya, beliau akan terus konsisten sampai berhasil. Karakter inilah yang telah mengantarkannya melihat penggenapan dari visi-visi yang Tuhan berikan. Pak Niko begitu konsisten menjaga hubungannya dengan Tuhan. Sebuah hubungan yang dijaga konsisten akan menjamin kualitas hubungan tersebut. Untuk visi yang dari Tuhan, beliau tidak gampang berubah, tidak gampang diubah orang, beliau hanya berbuah bila Tuhan yang berbicara padanya. Tidak ada keberhasilan besar tanpa ketekunan dan konsistensi pada tujuan semula. Tidak ada seorang yang besar tanpa kerendahan hati untuk tetap setia walaupun itu berarti harus melakukan sesuatu yang tidak popular.

HIDUPNYA = KORBAN PUJIAN
Pemulihan Pondok Daud, visi yang terus di usung Pak Niko sejak awal pelayanannya hingga hari ini, bukanlah sekadar menyanyikan lagu-lagu rohani, atau penyembahan yang dilakukan beberapa sat di gereja. Pondok Daud adalah lifestyle – gaya hidup. Visi yang ditaruh Tuhan dalam hidupnya ini di impartasikan kepada orang-orang lain dengan memberikan teladan tentang sebuah gaya hidup bersama Tuhan. “Apa yang Pak Niko nyanyikan, itu yang beliau lakukan. Artinya, kalau beliau menyanyi adalah karena beliau mengalami Tuhan. Beliau mengalami kasihNya dan mengungkapkannya dalam sebuah lagu.”

Kalau dikatakan hidupnya adalah korban pujian bagi Tuhan, maka itu benar-benar sebuah korban. Talenta musi yang diberikan Tuhan kepadanya juga dipersembahkannya kembali sebagai korban untuk Tuhan. Motivasi Pak Niko membuat album rekaman bukan untuk popularitas atau sumber penghasilan. Hasil album pertama sampai kelima disalurkan untuk pekerjaan Tuhan. Album keenam dan ketujuh dibuat dengan dananya sendiri dan hasilnya diserahkan untuk pembangunan Rumah Doa Segala Bangsa – SCCC. Pak Niko membuat album bukan karena popular. Beliau sendiri tidak ingin mendengar albumnya karena beliau berpikir beliau bernanyi dengan sangat jelek. Tetapi album pertamaini begitu berpengaruh dan bahkan mengengkat pamor Pak Niko.

HUBUNGAN DENGAN TUHAN, itulah yang paling utama bagi Pak NIko dan itu juga yang di ekspresikan ketika beliau menyanyi.

Jika diperhatikan, lagu-lagu yang ditulisnya selalu berfokus kepada Tuhan, dan beliau juga selalu mendorong orang-orang untuk mengekspresikan sesuatu kepada Tuhan dengan cara yang bias dan mudah dilakukan oleh semua orang. Sejak dahulu Pak NIko berprinsip bagaimana caranya agar orang menemukan dan masuk dalam hadirat Tuhan. Pengalaman hidup bersama Tuhan mendorong Pak Niko menghasilkan lagu-lagu, yang kemudian menyentuh kehidupan pendengarnya. Pujian yang berkenan kepada TUhan bukanlah pujian yang hanya dimulut saja. Lagu-lagu Pak Niko bukan dikendalikan kebutuhan manusia, melainkan Tuhan. Karena itu, kuasa Tuhan mengalir, dan hasilnya adalah berkat untuk orang banyak.

MENGAMBIL “API”
Berbicara tentang api, Tuhan diumpakan seperti apa yang menghanguskan. Tuhan turun dalam bentuk api diatas gunung Sinai ketika bangsa Israel berjalan 40 tahun di padang gurun. Kegerakan dan pengurapan Roh Kudus juga diumpamakan sebagai api, karena sifatnya yang kuat, membakar dan menjalar.

Tuhan mengajarkan tentang hal ini kepada Pak Niko. Dalam perjalanan pelayanannya, Tuhan nebgutus Pak NIko kebebrapa tempat untuk mengambil api yang kemudian api RohNya dijalarkan guna memberkati orang-orang ditempat lain. Ini adalah tindakan “menggali sumur Abraham” seperti yang dilakukan Ishak (Kejadian 26:18-19). Dan air yang membual-bual itu benar-benar terjadi pada pelayanan Pak Niko selanjutnya. Beberapa tempat yang Pak Niko tuju untuk mengambil api adalah Wales, Azusa Street, Yerusalem.
Warisan Itu Harus Digali. Kita Harus Bergerak dan Mengambil Api TUhan

MEMIMPIN KAMI BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA
Sehebat dan sebesar apapun visi yang diterima oleh seorang pemimpin, sebelum bias digenapi, visi itu harus dituliskan dan diperkatakan. Visi itu harus diteruskan dahulu kebawah yang lalu diterima, dimengerti dan dilaksanakan.

Tidak mungkin seorang Pak Niko dapat bertemu dengan smua jemaat didalam penggembalaannya, mereka begitu banyak. Dalam hal ini peran gembala cabang sangat penting. Bagaimana cara mereka menyikapi visi dan tuntunan yang mengalir dari atas akan sangat mempengaruhi aliran berkat dan pengurapan itu sampai ke bawah. Inilah yang kami alami. Tidak mudah memang untuk percaya dan mengikuti visi sepenuhnya. Pak Niko selalu mengarahkan kami untuk dekat dengan Tuhan secara pribadi dan berharap Tuhan yang akan membuat kami mengerti karena kemampuan manusia terbatas. Satu lagi pelajaran berharga yang kami terima, mempercayai pemimpin kami berarti mempercayai Tuhan yang telah memilihnya untuk memimpin kami, dan orang-orang yang percaya “akan mengalahkan dunia”.
Tanpa Tujuan, Anda Diam di Tempat. Jangan Berjalan Dengan Mata Tertutup. Temukanlah Visi Tuhan!!









II. MEMBAWA KAMI DEKAT DENGAN-NYA
DASAR KEINTIMANNYA ADALAH KASIH
Keintiman Pak Niko dengan Tuhan bukan dengan motivasi supaya berhasil, tetapi hubungan yang erat ini dihasilkan karena beliau telah merasakan kebaikan TUhan sehingga beliau sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. “Upah sih nomor kesekian…tidak diberi upah juga tidak apa-apa” sambung Pak Niko. Motivasi itu penting. Kita mendekat kepada Tuhan hanya karena kita mengasihi Dia

Didasari dengan ahti yang mengasihi Tuhan lebih dari segalanya, Pak Niko terus bergerak lebih dalam lagi dalam keintiman dengan Tuhan, sehingga beliau pun mengerti isi hati dan kehendakNya, beliau mendapatkan visi dari Tuhan. Visi ini dilanjutkan dengan tindakan-tindakan dalam keataatan, yaitu perbuatan baik dan benar-perbuatan yang menyatakan kasih Kristus.
Tetaplah Mengasihi Tanpa Mengharapkan Hasil

TAAT KEPADA TUHAN DENGAN SEGENAP HATI
Berbicara tentang ketaatan tanpa syarat, otomatis hal ini juga berbicara tentang mematikan keinginan diri sendiri, dan mencari tahu kehendak Tuhan, kemudian melakukannya hanya untuk menyenangkan Dia. Kematian terhadap diri sendiri adalah kunci ketaatan Pak Niko. Sebuah ketaatan harus dibuktikan. Dibuktikan bukan hanya pada saat memegang visi Tuhan, tetapi dalam tantangan pelayanan dan pembicaraan yang tidak benar tentang dirinya.

Semakin seseorang mendekat dengan Tuhan, dia akan semakin mengalami kematian terhadap dirinya sendiri, untuk memberikan ruang lebih banyak lagi dalam dirinya. Rev. Tommy Tenney mengatakan bahwa hanya orang mati yang bias berjumpa dengan Tuhan. Semakin seseorang mati terhadap dirinya sendiri, terhadap egonya, semakin jelas ia akan melihat Tuhan. Ini merupakan pelajaran berharga bagi kami. Ada harga yang harus dibayar untuk sebuah ketaatan dan kasih tak bersyarat kepada Tuhan. Bayarlah harganya biarpun tampak rugi.

DIMANA-MANA BISA “ONLINE”
Suatu kali Pak Niko bercerita “ Saya tidak berdoa 12 jam dan kemudian 12 jam selanjutnya saya keluar dari hadirat Tuhan, tidak seperti itu. Saya selalu berhubungan dengan Tuhan, kapanpun, dimanapun”. kasihnya kepada Tuhan adalah alas an dari kehidupannya yang intim dengannya, karena kasih Pak Niko kepadaNya. Ini bukan sekadar kata-kata klise atau idealism, melainkan sebuah hasil pengamatan. Hanya seorang yang haus akan Dia yang bias online dengan Dia. Haus, tanda bahwa kita perlu air. Orang yang tidak merasa perlu air, bukan orang yang haus. Anda bias duduk didepan segelas penu air, tanpa rasa haus, air itu tidak akan pindah ke mulut anda.

INTIM TETAPI KOSONG
Dahulu Pak Niko disebut “marhain” oleh orang-orang kampong sekitar tempat tinggal kami. MArhain itu sebutan untuk orang yang bias bergaul dengan rakyat kecil atau orang bawahan. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa sekarang jadi berbedaa. Pak Niko terkesan kurang ramah dan tidak lagi seperto cerita diatas. Pak Niko berkata “ saya diberi tugas oleh Tuhan untuk menuntun umatNya,jadi saya perlu mendengar suaraNya. Bagaimana saya dapat mendengar suaraNya jika saya tidak punya banyak waktu bersamaNya?...sebuah pilihan : menyenangkan hati Tuhan atau manusia.”

Pak Niko memilih untuk taat kepada Tuhan daripada memikirkan kepentingan dan kenyamanannya sendiri. Beliau memimlih untuk melakukan tugas dari Tuhan daripada banyak melakukan sesuatu untuk menyenangkan hati manusia. Pak Niko datang mendekat kepada TUhan dengan memberikan sebuah ruang kosong – ruang yang cukup luas bagi Tuhan untuk dipenuhi dengan kehendakNya. Intim tetapi kosong, ini yang membuat Pak Niko bias menerima demikian banyak dari Tuhan.

TERKADANG KAMI PERLU DIPAKSA
Bermula dari sebuah tuntunan untuk penambahan doa, pujian dan penyembahan yang seperti kami lakukan dan selanjutnya Tuhan membukakan pengertian yang jauh tentang “Menara Doa”, sebuah tempat yang tinggi dimana ada doa, pujian dan penyembahan selama 24 jam, siang dan malam dalam kesatuan. Menerapkan peraturan wajib ini tidak semudah mengatakannya, banyak yang terbentur dengan peraturan ini, tetapi kembali juga.

“Paksaan” untuk masuk ke Menara Doa ini tanpa sadar telah membawa kami untuk lebih intim lagi dengan Tuhan. Awalnya kami tidak menyadari bahwa perintah untuk berdoa ini sebetulnya adalah berkat untuk kami pribadi. Keintiman kami dengan Tuhan semakin bertumbuh, hati kami semakin terarah kepada Tuhan karena Ia telah menjamah kami dengan kasihNya ketika kami berdoa di hadiratNya. Mendidik perlu tegas. Seorang ayah yang benar tidak akan membiarkan anaknya malas kesekolah. Ia pasti akan membangunkan anaknya pagi-pagi agar tidak terlambat ke sekolah.

III. BAPA YANG MELAHIRKAN PEMIMPIN BERKAPASITAS BESAR

MEMILIH PEMIMPIN BERDASARKAN TUNTUNAN TUHAN, BUKAN KEMAMPUAN.
“Waktu saya dipilih menjadi gembala cabang, saya merasa seperti ada sebuah sunga, lalu saya diceburkan kesitu dan disuruh berenang sendirian” – Pdt. Joppi Suryadjaya

Dalam memilih pemimpin, Pak Niko tidak memprioritaskan pilihannya berdasarkan kemampuan atau kesiapan orang yang bersangkutan. Tidak juga berdasarkan talenta dan kelebihan-kelebihannya. Pak Niko berkata “ Jika saya harus memilih seorang pemimpin, nomor satu adalah tuntunan Tuhan. Tuhan selalu memilih orang yang dianggap bias dipercaya untuk memmimpin. Yang kedua, orang itu pasti adalah orang yang tidak jauh dari saya. Seperti Musa mengangkat Yosua, orang yang selalu mengikutinya.

Lalu bagaimana para pemimpin baru ini bekerja? Jika mereka adalah orang-orang yang tidak berpengalaman, bahkan tidak tahu yang harus dilakukan, bagaimana mereka akan memimpin jemaat? Pak Niko memberikan pengarahan melalui visi atau tuntunan yang diterimanya dari Tuhan. Visi dan tuntunan ini dibagikan setiap doa pengerja dan pertemuan-pertemuan formal pemimpin gereja. Setelah itu beliau lebih banyak mengarahkan pemimpin-pemimpin dibawahnya untuk terus mendoakan visi itu, mendekat kepada Tuhan, dan mendapatkan pengertian dari Sumbernya langsung.

“Kalau ada masalah di satu tempat, ukurannya adalah hadirat Allah di tempat itu. Tuhan memberikan kepakaan kepada saya tentang hal itu, jika ada yang tidak beres, langsung saya berkata, ada apa? Signal hadirat Tuhan, dari situ saya tahu” lanjut Pak Niko. Ketika beliau melepaskan kami untuk berkarya, beliau mendorong kami untuk mendekat kepada Tuhan, untuksecara pribadi kenal dan belajar dari Tuhan. Tetapi meskipun ia telah member kesempatan kepada kami untuk maju dan menjadi besar, beliau terus memantau kehidupan kami. Tuhan tidak memendang dan menilai kita sebagaimana keadaan kita hari ini, tetapi Tuhan melihat kita sebagaimana kita akan jadi nantinya. Dengan berjalannya waktu, kepercayaan yang diberikannya itu telah berbuah banyak. Orang-orang yang dipilihnya, yang tadinya masih hijau dan tidak tahu apa-apa, kini telah menjadi gembala-gembala yang diurapi memimpin ribuan jemaat. PANDANGLAH SETIAP ORANG DIBAWAH ANDA SEBAGAI BENIH. Tugas kita adalah menanam dan menyiraminya, Tuhanlah yang member pertumbuhan.

KOMENTAR YENG MENGEJUTKAN TENTANG “HATI BAPA dari Anak-anaknya”
Pak Niko itu sangat unik. Kadang-kadang apa yang dilakukannya tidak bias dimengerti jika dinilai dengan standar yang ada dimasyarakat, terkadang malah mengecewakan. Pak Niko bukanlah seorang yang komunikatif, dan beliau sendiri pun pernah mengakuinya. Pak Niko tidak bias mengungkapkan kasih sayangnya secara verbal tetapi kalu kami membutuhkan pertolongan, ia akan muncul sebagai bapa yang membela. Pak NIko mengajarkan kami tentang pembapaan dengan cara yang berbeda yang selama ini kami baca dalam buku pada umumnya.

Banyak orang menginginkan impartasi dari seorang hamba Tuhan besar. Impartasi rohani bias didapatkan dari penumpangan tangan, pengajaran ataupun seorang hamba Tuhan kepada anak Tuhan lainnya tanpa ada satu hubungan khusus diantara mereka. Tetapi BLESSING – warisan rohani hanya diturunkan dari bapa kepada anaknya, bukan sembara orang. Warisa Rohani bisa hilang jika kita tidak lagi menganggap ia sebagai bapa atau sebaliknya. Sejauh kita mengakui dan mengasihi bapa rohani kita, sedemikianlah ukuran warisannya. Seorang anak akan bertumbuh jika ada berkat dari bapanya.

Warisan dapat diartikan secara luas, bukan hanya dari segi pengurapan dan mujizat besar,tetapi yang terpenting adalah keintiman dengan Tuhan, cara hidup, dan integritas dalam menghadapi guncangan dan masalah. Warisan rohani sangatlah penting, hal itu bisa membawa kita menajdi berkat bagi banyak orang. Perhatikan apa yang diajarkan Pak Niko. Pelajari, renungkan dan terimalah itu sebagai bagian Anda juga. Seorang bapa yang baik adalah bapa yang peduli akan kedewasaan anaknya.

MAGNET ILLAHI
Kepribadian dan cara Pak Niko berhubungan dengan orang lain yang sering kali tidak sesuai dengan pengharapan banyak orang, telah membuat beberapa orang kecewa. Dibalik semua ini, ada satu fakta yang sebetulnya lebih mengherankan : banyak yang kecewa, tetapi masih tetap bertahan dan tidak meninggalkan gembalanya, mengapa? Salah satu alasannya adalah divine appointment – penunjukkan ilahi dari Tuhan atas Pak Niko sebagai gembala kami. Alas an selanjutnya adalah karena Pak Niko telah berperan sebagai “sebidang tanah” yang baik. Apa maksudnya? Seorang pemimpin yang baik dapat diumpamakan sebagai sebidang tanah yang baik yang memberikan makanan untuk benih tumbuhan yang ditanam didalamnya, tanah mengubut benih itu dan menjadi tempat bertumbuh untuk dapat bermultiplikasi. Pak Niko memberikan makanan yang baik bagi anak-anak rohaninya dengan makanan rohani yaitu firman dan visi dari Tuhan. Selanjutnya, satu alas an yang kuat adalah keintiman Pak Niko dengan Tuhan membawa orang-orang juga kepada Tuhan dan bukan dirinya sendiri. Pak Niko menajdi Magnet illahi. Demikian juga sebagai pemimpin, kita harus meneladani dan memiliki magnet agar orang-orang yang tertanam dalam hidup kita tetap melekat.

TIDAK RAGU-RAGU MENDISIPLIN KAMI
Seperti seorang bapak menegur anaknya, demikianlah Pak Niko mendidik kami anak-anak rohaninya. Pak Niko selalu membimbing kami untuk dekat dengan Tuhan secara intim denganNya. Tidak ada anak yang dikasihi yang tidak pernah ditegur oleh bapaknya. Karena kasih Pak Niko menegur dan mendisiplin kami. Kami mengalami bahwa kesetiaan dan kerendahan hati adalah kunci dari pemulihan. Beriku beberapa pengalaman pendisiplin yang kami terima.

Pdt. Jimmy Mulya
Suatu kali saya melakukan kesalahan dan diskors tidak boleh melayani Tuhan bertahun-tahun, semua jabatan saya dicopot, tetapi saya tetap tidak pergi kemana-mana, saya tetap di gereja ini sampai Pak Niko memeutuskan bahwa saya boleh melayani kembali. Alasan saya tetap setia adalah karena saya mau jadi orang yang tahu berterimakasih. Apa yang Pak Niko lakukan dalam hidup saya pengaruhnya dalam sekali.

Pdt. Vetri Kumaseh
Saya pernah diskors tidak boleh pelayanan karena masalah komitmen. Waktu itu hari minggu saya sebenarnya harus memimpin pujian di KArsa Pemuda, Jakarta, tetapi saya melayani di gereja lain. Pak Niko marah. Jujur, saya sudah putus asa dan mau keluar. Namun kemudian saya dan istri memutusksn untuk bertemu Pak Niko langsung. Ketika kami tiba dirumahnya, pAk Niko sedang sendirian, Ibu Hermien datang.Saya hanya menangis “saya salah pak.”. “tidak apa apa kok, kamu ada dimana saya tahu, tetapi kalau hari minggu kita sama-sama”. Saya berterima kasih pada Pak Niko yang mengajarkan saya arti komitmen, arti tanggung jawab. Dengan pendisiplinan itu saya jadi mengerti arti komitmen,

Pendisiplinan bagaikan pagar yang mencegah kita masuk jurang. Pendisiplinan bagaikan sangkar yang mencegah kita semakin liar. Pendisiplinan bagaikan tali kekang yang menahan kita agar tidak salah jalan



INTEGRITAS YANG TERUJI
Integritas adalah keadaan dimana apa yang kita katakana dengan yang kita lakukan tidak berbeda. Integritas paling teruji ketika tidak seoarngpun melihat. Orang punya integritas adalah orang yang tetap melakukan yang benar, walaupun pada akhirnya tidak mendapatkan keuntungan. Dalam keuangan, Pak Niko sangat bisa dipercaya. Pernah suatu kali Pak Niko menerima uang dalam jumlah sangat besar tetapi pemberinya tidak mengatakan dengan jelas untuk apa dan untuk siapa. Karena ketidakjelasan itu, Pak Niko memberikan seluruh uang itu kepada gereja karena beliau tidak ingin melakukan kesalahan. Beliau tahu mana yang haknya dan mana yang bukan. Begitu juga dalam cara berbicara, beliau tidak pernah menyatakan hal-hal yang bisa salah tafsir. Integritas diuji sepanjang waktu, baik masa sulit atau masa keemasan.

PAK NIKO MEMBANGUN PEMIMPIN, BUKAN SEKEDAR MEMBANGUN GEDUNG GEREJA.
Focus dan tujuan seseorang terlihat jelas dari cara kerjanya, dan dari apa yang dilakukannya. Pak Niko bulankah seorang hamba Tuhan yang berfokus membangun gedung gereja, tetapi membangun jemaat., karena sejak awal dia dipanggil Tuhan untuk merestoerasi Pondok Daud, yaitu tujuan agar setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Karena visi dasar inilah, maka segala pelayanan dan tindakannya juga ditujukan untuk membawa jiwa-jiwa. Focus Pak Niko adalah membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan, karena gereja adalah tentang jiwa-jiwa, bukan gedung.

Dengan kepekaannya pada tuntunan Tuhan, Pak Niko telah dipakaiNya untuk membangkitkan potensi yang Tuhan taruh dalam diri kami semua. Jika tidak ada seorang pemimpin yang berani member kepercayaan kepada kita, tentu kita tidak akan pernah maju, tidak akan pernah keluar dari keterbatasan kita, untuk kemudian bertumbuh dalam kapasitas yang Tuhan telah tetapkan kepada kita.

Demikianlah Pak Niko memfokuskan kepemimpinannya untuk mengembangkan para pemimpin lain dibawahnya, bukan sekedar mengumpulkan pengikut. Pak Niko juga dituntun Tuhan untuk membangkitkan banyak pemimpin lain sehingga lebih banyak lagi jiwa yang bisa dituai dan dipimpin kepada Tuhan . Pemimpin yang benar pasti mengembangkan pemimpin, bukan sekedar mencari pengikut.



IV. TUHAN MENGGENAPI RENCANA-NYA

BERJALAN DALAM VISI
Seperti tiang awan dan tiang api, Tuhan memimpin kami untuk berjalan dan berhenti. Dengan tuntunan yang didapat dari TUhan, sejak kebaktian perdananya pada tahun 1988, sampai hari ini, puji Tuhan gereja ini terus menerus dibawa dari satu visi kepada penggenapannya dan kemudian kepada visi Tuhan yang selanjutnya.

DAHULU PELAYANAN PAK NIKO LEBIH BERFOKUS PADA GEREJA LOKAL.
Gereja ini terus bertumbuh dan tanpa disadari hal ini telah menumbuhkan kebanggaan. Tetapi Tuhan tidak ingin hambaNya ini dibatasi hanya dengan gereja lokal, dan Tuhan menegur kebanggaannya. Tuhan menyuruh Pak Niko untuk menurunkan identitas gereja lokalnya, dan ketika Pak Niko taat, Tuhan membukakan pintu-pintu dihadapannya, teguran Tuhan yang diresponi dengan pertobatam telah menjadi sebuah batu loncatan. Jika Pak Niko mendapat sesuatu dari Tuhan, jika ia dinubuatkan oleh seorang hamba Tuhan, berarti pesan itu pun untuk semua jemaat.

GBI GATOT SUBROTO BERJALAN DALAM VISI
Berikut ini perjalanan GBI gatot Subroto dalam mencapai visi ini :
a. 1988 – 1993 (RESTORASI PUJIAN DAN PENYEMBAHAN)
Sebuah perjalanan iman dimulai dengan diadakannya kebaktian perdana GBI Gatot Subroto pada tanggal 4 September 1988 di kota Jakarta, yaitu di Gedung Karsa Pemuda. Kebaktian ini dihadiri oleh 400 orang. Wadah-wadah mulai dibuka. Sampai pertengahan tahun 1993 terdapat 16 gereja yang berdiri.
b. 1993 – 1998 (ENGKAU AKAN MENGEMBANG KEKANAN DAN KEKIRI & RUMAH DOA)
“lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya, panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokohpatok-patok! Sebab engkau akan mengambang ke kanan dan ke kekiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi”
Tuhan memberikan firman ini kedalam hati Pak Niko, agar Pak Niko dan orang-orang yang dipimpinnya jangan puas dengan apa yang telah dicapai selama lima tahun pertama. Tuhan mau kita terus mengembang dan Ia mulai melepaskan visi untuk bangsa-bangsa dan untuk memenuhi kota-kota sunyi dengan pujian penyembahan kepada Tuhan.
Tuhan membukakan rahasia lebih lagi melalui firman ini; jika kita menjadi rumah doa, Ia akan menambahkan jiwa-jiwa yang bertobat.
“..Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa”
c. 1998 – 2003 (Menara Doa – keintiman dengan Tuhan 24 jam)
Tuhan membawa Pak Niko dan semua dan semua orang yang dipimpinnya kepada satu dimensi bahwa semua doa, pujian dan penyembahan itu haruslah dilakukan terus menerus 24 jam sehari. Naik ketempat lebih tinggi, naik ke dimensi atau tingkat kekristenan yang lebih tinggi,menjadi “menara doa”, dan memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan dalam segala waktu, itulah kehendakNya.
d. 2004 – hari ini “Healing movement”
Tuhan mencari buah dari setiap kegerakan yang diberikan-Nya, dan buah dari orang-orang yang intim dengan Tuhan terus menerus, bukanlah mendatangkan ketidaksehatian, tetapi kesatuan. Karenanya pesan dan tindakan-tindakan untuk mendatangkan kesatuan dalam hubungan antar hamba-hambaNya terus bergulir. Dalam tahun-tahun ini mujizat kesembuhan banyak terjadi dimana-mana, bukan saja kesembuhan bagi yang sakit secara fisik, tapi juga mental, stress, hubungan suamim istri dipulihkan, juga masalah keuangan dipulihkan.

HEALING MOVEMENT MINISTRY
Suatu kali TUhan memberitahukan pada Pak Niko bahwa saat ini Ia akan mengadakan suatu gerakan baru, sebuah penginjilan dengan cara baru, yaitu Healing Movement – gelombang kesembuhan. Gelombang kesembuhan ini bermula bukan dari perbuatan siapa pun. Hal ini terjadi ketika umat Tuhan dibawa untuk menyembah Tuhan dengan kasih dan keintiman, maka turunlah hadirat Tuhan yang membawa kesembuhan! Kesembuhan dijanjikan Tuhan, menjadi jala untuk jiwa-jiwa yang membawa mereka kepada Yesus yang telah menyembuhkan.

Jadi ketika Tuhan menaruh sebuah visi di hati seorang anakNya,maka ia akan membuat jalan, merancangkan cara untuk memperlengkapi orang pilihanNya ini. Tetapi seperti biasa, setiap kali beliau mendapat visi baru dari Tuhan, beliau hanya percaya dan menyimpannya dalam hati, membagikan visi ini dan memperkatakannya terus menerus.
V. GENERASI YOSUA … SIAPKAH ANDA?

Ketika Pak Niko melihat dirinya saat ini, dengan segala apa yang TUhan ijinkan terjadi dan ada didalam hidupnya sampai saat ini, dia akan berpikir, “siapakah aku ini Tuhan” sampai Tuhan berani mempercayakan pelayanan dan karyaNya yang besar bagi gereja di Indonesia dan bangsa-bangsa. Ketika Pak Niko melihat kedepan, timbul pertanyaan, siapakah suatu kelak yang akan meneruskan api kegerakan yang sudah Tuhan mulai dalam dirinya.

Generasi Yosua, sering menyebutnya demikian, sebagai generasi penerus yang harus mengambil tanggung jawab atas kegerakan itu harus tampil dan menunjukkan dirinya memang layak untuk dipercayakan kegerakan Tuhan yang besar.

YOSUA DIPILIH
Dari sekian banyaknya pemimpin yang ada disekeliling Musa, hanya Yosua yang dipilih Tuhan untuk menerima tongkat estafet kegerakan dari Musa, dan pilihan kepada yosua kita percaya bukan sekedar pilihan, tetapi pilihan yang berdasarkan keputusan-keputusan hidup yang Yosua ambil dalam hidupnya selama ia mengikuti Musa. Yosua pun, yidak dipilih hanya karena ia anak suku tertentu, karena ia kaya, Yosua dipilih karena ia menunjukkan kepada Tuhan dan Musa, bahwa ada yang istimewa didalam hidupnya dan sikap-sikapnya menujukkan keistimewaan.

YOSUA PENUH DENGAN ROH
Yosua dikenal sebagai orang yang penuh dengan roh, dia sudah memfokuskan dirinya menjadi bejana yang dapat dipakai Tuhan. Jika anda bersedia untuk dipakai membawa kegerakan ini kepada generasi-generasi selanjutnya, apakah anda menyediakan ruangan dalam hidup anda bagi Roh Allah berkuasa dan berdaulat atas hidup anda, sebelum anda melihat kepercayaan itu ada didepan hidup anda, bahkan pada saat tidak ada apapaun yang ditawarkan kepada hidup anda.

Pak Niko menyediakan dan mengosongkan dirinya bagi Tuhan, bersedia dipermalukan, semua dilakukan bukan untuk upah. Upah bukanlah tujuannya. Tujuannya adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatannya, semua karena Pak Niko merasa Tuhan seudah berbuat sedemikian banyak dalam hidupnya, sikapnya adalah membalas kasihNya atas dirinya.

YOSUA NAIK KE GUNUNG BERSAMA MUSA
Suatu kali Tuhan mengizinkan Musa dan para pemimpin saat itu untuk mendekat, maka naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang tua-tua Israel dan setelah itu mereka kembali kepada kesenangan duniawi, tetapi tidak demikian dengan Yosua, dia memilih untuk tidak merayakan keberhasilan memandang Allah dengan kesenangan duniawi, tetapi Yosua memilih untuk mengikuti langkah-langkah yang Musa tempuh, naik ke tempat yang lebih tinggi. Adakah anda mengikuti pemimpin anda?

YOSUA TIDAK MENINGGALKAN KEMAH ITU
Ada banyak oran mengejar, mengikuti setiap langkah-langkah pemimpin agar dilihat pemimpinnya atau sekedar mencari dan mengejar manfaat dan keuntungan dari mengikuti langkah-langkah pemimpin, tetapi Yosua melakukan semua itu bukan untuk dilihat manusia, saat Musa selesai berbicara berhadapan muka dengan Tuhan di kemah pertemuan, dan Musa kembali ke perkemahan, Yosua tidak meninggalkan kemah itu, karenanya tidak aneh yang memilih Yosua menggantikan Musa adalah Tuhan sendiri.

Siapa anda dima sa depan, tergantung pilihan-pilihan sikap hidup anda saat ini. Jika anda memilih yang benarpun belum tentu anda terpilih, karena anda harus menyadari suatu saat nanti, anda bukan saja memilih tetapi juga akan dipilih, baik oleh pemimpin anda maupun oleh Tuhan, karenanya jangan menjadi lemah tetaplah tekun dan persiapkan diri anda untuk dipilih Tuhan













RHEMA YANG DIDAPAT :
1. Jadilah Pemimpin yang mendengar suara Tuhan dan mengenali panggilannya.
2. Jadilah Pemimpin yang bisa membawa umat Tuhan masuk dalam hadiratNya melalui pujian dan penyembahan
3. Jadilah Pemimpin yang konsisten dan tekun akan visi yang diberikan Tuhan
4. Jadilah Pemimpin yang berani melangkah dalam visi meskipun belum mendapat pengertian yang jelas tentang visi tersebut.
5. Jadilah pemimpin yang terus-menerus mengulang-ulang memperkatakan visi melalui kotbah, dan dimanapun kita berada
6. Jadilah Pemimpin yang bisa mengekspresikan hubungannya dengan Tuhan
7. Jadilah Pemimpin yang ingin selalu dekat dengan Tuhan tetapi selalu merasa kosong datang kehadirat Tuhan agar Tuhan memenuhi dengan kasihNya dan berkatNya
8. Jadilah Pemimpin yang memiliki “rasa cinta dan kasih yang besar kepada Tuhan” lebih dari kehidupannya
9. Jadilah Pemimpin yang “memaksakan” orang-orang yang dipimpinnya untuk selalu dekat dengan Tuhan melalui kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan doa, pujian dan penyembahan.
10. Jadilah Pemimpin yang mengangkat pemimpin baru berdasarkan tuntunan Tuhan bukan karena kemampuan
11. Jadilah Pemimpin yang mempunyai wibawa illahi sehingga menjadi magnet illahi agar banyak orang datang menyembah Tuhan dan bukan pada dirinya sendiri.
12. Jadilah Pemimpin yang Fokus pada pemimpin (manusia) dan melahirkan pemimpin berkapasitas besar
13. Jadilah Pemimpin yang berani mendisiplin dengan tegas pemimpin yang dibawahnya jika terdapat kesalahan.
14. Jadilah Gereja atau Pemimpin yang menuntun umatNya melalui visi Tahunan sesuai dengan kehendak Tuhan
15. Jadilah Pemimpin yang bersedia dipermalukan karena ketaatannya kepada Tuhan
16. Jadilah Pemimpin yang bisa mengikuti jejak dan teladan yang diberikan pada Pemimpin diatasnya